Delapan Negara Ini Tolak Keberadaan McDonald’s Karena Ini

Jakarta – Siapa yang tak kenal McDonald’s. Restoran cepat saji asal negeri Paman Sam ini tercatat sebagai restoran cepat saji yang memiliki jumlah gerai terbanyak di dunia.

Mengutip laporan tahunan McDonald’s pada 2022, restoran cepat saji dengan menu utama fried chicken ini memiliki 40.275 restoran dengan 95 persen di antaranya adalah franchise atau waralaba yang tersebar di lebih 100 negara.

Sekalipun memiliki puluhan ribu gerai di dunia, restoran dengan patung badut sebagai tokoh branding-nya pada zaman dulu itu, gagal membuka cabangnya di sejumlah negara. Sejauh ini, ada delapan negara yang melarang keberadaan McDonald’s berdasarkan laporan World Population Review.

1. Bermuda

Sebelum dinyatakan ilegal, satu gerai McDonald’s sempat bertengger di Bermuda hingga 1995. Namun, saat ini McDonald’s dipastikan tidak memiliki satu gerai pun di negara kecil ini.

Bermuda dilaporkan memiliki undang-undang (UU) yang melarang restoran cepat saji asing sejak tahun 1970-an. Namun, McDonald’s berhasil menemukan celah pada 1985 dengan membangun restoran McDonald’s di U.S Naval Air Station atau Pangkalan Udara Angkatan Laut Amerika Serikat (AS).

Pada 1995, pangkalan tersebut ditutup sehingga mengakibatkan McDonald’s harus ikut tutup.

2. Iran

Iran dan AS terkenal memiliki perseteruan selama puluhan tahun. Akibatnya, McDonald’s yang berasal dari AS tidak diizinkan dan dinyatakan ilegal untuk membuka gerai di Iran sejak 1979.

Menariknya, Iran justru menciptakan pengganti McDonald’s, yaitu Mash Donald’s.

3. Makedonia

Makedonia adalah negara kecil yang terletak di Semenanjung Balkan, Eropa Selatan yang melarang keberadaan McDonald’s.

Melansir dari Reader’s Digest, McDonald’s sempat membuka tujuh cabang di Makedonia yang beberapa di antaranya berada di ibu kota negara, Skopje. Pada 2013, grup waralaba McDonald’s ditemukan tidak memiliki lisensi resmi sehingga seluruh gerai di Makedonia ditutup.

Sejak saat itu, Pemerintah Makedonia memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama dengan McDonald’s.

4. Yaman

Perekonomian Yaman yang tidak stabil membuat McDonald’s enggan untuk membuka gerai di salah satu negara Timur Tengah tersebut.

Selain itu, sejumlah kelompok ekstremis di Yaman juga mengancam tindakan militan terhadap setiap McDonald’s yang nekat membuka restorannya di negara dengan ibu kota Sana’a tersebut.

5. Korea Utara

Korea Utara pimpinan Kim Jong Un adalah negara yang ‘menutup’ diri dari pengaruh luar negeri. Maka dari itu, tidak mengejutkan jika McDonald’s dilarang keras untuk membuka gerai di Korea Utara.

Namun, menurut laporan The Telegraph, sejumlah anggota elit pemerintah Korea Utara berhasil menyeludupkan McDonald’s dari Korea Selatan sebagai konsumsi pribadi.

6. Zimbabwe

Pada 2000 silam, McDonald’s sempat berupaya untuk memperkenalkan diri ke salah satu negara di Afrika ini, yakni ketika Zimbabwe mengalami kehancuran ekonomi yang besar.

Namun, McDonald’s International Franchising menyebutkan bahwa pihaknya tidak ada rencana konkret untuk membuka gerai mereka di sebagian besar negara-negara Afrika.

7. Islandia

Bisnis McDonald’s ‘hancur’ di Tanah Islandia pada 2009 akibat krisis ekonomi besar serta tarif impor yang mahal untuk daging, salah satu bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. 

Selain itu, Pemerintah Islandia disebut tidak menyukai keberadaan McDonald’s karena Islandia adalah negara yang sangat peduli dengan kesehatan. Namun, McDonald’s dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk kembali membuka cabang di negara tersebut.

8. Bolivia

Berbeda dengan negara lainnya, McDonald’s menjadi pihak yang memilih untuk angkat kaki dari Bolivia, padahal McDonald’s tidak dilarang secara langsung oleh pemerintah negara tersebut.

Adapun, alasan McDonald’s cabut dari Bolivia pada 2002 adalah hasil penjualan yang buruk alias tidak laku. Sebab, masyarakat Bolivia disebut enggan membeli burger dari perusahaan asing.

Bahkan, Presiden Bolivia pada saat itu sempat menyebut McDonald’s tidak peduli dengan kesehatan masyarakat dan hanya mementingkan keuntungan perusahaan. SW

McDonald'spenolakan McDonald'srestoran cepat saji
Comments (0)
Add Comment