Jakarta— Pemerintah Kabupaten Sambas mendirikan Rumah Joglo Berkemajuan sebagai bentuk semangat dalam menghadirkan keberagaman budaya dan guyub rukun di daerah.
Rumah Joglo Berkemajuan ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sambas Satono disusul Pengukuhan Pengurus Paguyuban Masyarakat Jawa Budi Luhur Kabupaten Sambas Periode 2024-2029 di Desa Lubuk Dagang Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas, pada Sabtu (28/6).
Peresmian juga dihadiri pewaris tahta Kesultanan Alwatzikhoebillah Sambas Pangeran Ratu Muhammad Tarhan, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas, unsur Forkopimda Sambas, dan sejumlah kepala organisasi perangkat derah (OPD).
Bupati Sambas Satono mengatakan, Rumah Joglo Berkemajuan yang saat ini diresmikan dìnilai mencerminkan kekhasan budaya Jawa yang hadir di tengah-tengah keberagaman suku masyarakat Kabupaten Sambas.
“Inilah Kabupaten Sambas, yang menjadi rumah besar masyarakat dengan berbagai suku, etnis dan agama. Sambas rumah besar semua. Rumah adat ini, Pemerintah Kabupaten Sambas memberikan bantuan dana untuk Pembangunan Rp1 miliar di tahun 2024,” ujarnya.
Sambas menjadi rumah bagi banyak etnis/suku menjadikannya kaya akan keberagaman budaya dan adat istiadat.
Rumah Joglo Berkemajuan yang berdiri di Sambas ini pun bukan hanya tempat bernaung secara fisik, tapi juga menjadi ruang spiritual dan kebudayaan yang menghidupkan kembali semangat guyub rukun masyarakat Jawa di tanah Sambas.
Simbol Persaudaraan
Ketua Paguyuban Jawa, Ganjar Eko Prabowo juga menyampaikan apresiasinya kepada Satono yang telah mendorong mewujudkan pembangunan rumah ini.
Ia menegaskan bahwa rumah ini bukan sekadar bangunan beratap limasan, tapi simbol persaudaraan dan pelestarian budaya.
“Rumah ini adalah ruang terbuka untuk dialog budaya, silaturahmi, dan mempererat tali persaudaraan antar-etnis di Kabupaten Sambas,” jelasnya.
Ia juga menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang ikut gotong royong, hingga dalam waktu setahun rumah ini berdiri megah.
Pemkab Sambas memang berkomitmen membangun ruang-ruang budaya yang ramah dan terbuka bagi seluruh etnis. Di tahun 2022, Pemkab telah membangun Rumah Adat Melayu. Disusul dirikannya Rumah Adat Dayak di 2023 dan Rumah Joglo di 2025. (RAL)