Buntut Pertemuan MRT, Setelah Diblokir Lalu Ditinggal Ulama

THE ASIAN POST, JAKARTA ―  Pertemuan Prabowo Subianto dengan presiden terpilih Joko Widodo, Sabtu (13/7) lalu, berbuntut panjang.

Di media sosial, gerakan blokir dan unfollow akun Ketua Umum Partai Gerindra itu ramai sejak beberapa hari ini.

Di “darat” pencabutan dukungan juga dilakukan, salah satunya oleh GNPF Ulama.

Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan, GNPF berencana menggelar Ijtima Ulama ke-IV pada awal Agustus 2019.

Ijtima Ulama ke-IV itu guna menampung saran ulama untuk menentukan sikap usai tak lagi mendukung Prabowo pasca Pilpres 2019.

Yusuf Martak memastikan Ijtima Ulama ke-IV digelar demi kemaslahatan umat.

“Jadi ini Ijtima Ulama ke-IV akan menampung saran para ulama tentang ke depan. Kami lebih mengarah jauh ke depan mengenai kemaslahatan,” ujarnya.

Yusuf Martak mengatakan, hasil Ijtimak Ulama ke-IV nantinya menjadi sikap dasar kelompoknya seusai Pilpres 2019.

Dia menuturkan, saat ini GNPF tengah menggelar rapat persiapan terkait waktu, lokasi, dan tema yang akan diangkat dalam Ijtima Ulama ke-IV.

Yusuf mengatakan dukungan untuk Prabowo sebenarnya sudah selesai sejak Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak semua gugatan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo – Sandiaga Uno.

“Jadi sekali lagi kalau (Prabowo Subianto) mau didukung, mau jadi apalagi? Karena (putusan) MK sudah terakhir. Jadi kita tidak ada lagi hal-hal (mendukung) itu,” kata Yusuf Martak di Jakarta, Senin (15/7). []

Politic
Comments (0)
Add Comment