Nusa Dua— Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin membuka secara resmi Muktamar VI PKB di Nusa Dua, Bali, Sabtu (24/8) malam. Dalam sambutannya, Wapres menegaskan bahwa PKB sekarang tak hanya milik NU.
“PKB didirikan oleh ulama dan nahdliyin karena ingin punya kendaraan politik untuk menyalurkan aspirasi mereka. Namun, dalam perkembangannya, PKB menjadi milik semua kelompok,” ujar Ma’ruf Amin.
Sebagai kendaraan politik, kata Wapres, PKB bukan tujuan akhir, tapi sebagai sarana atau alat untuk mendapatkan kebaikan bagi masyarakat. Apalagi, PKB adalah partai perjuangan, sehingga tak pernah berhenti berjuang untuk kebaikan.
“Sebagai partai yang dirikan oleh ulama, PKB menerapkan gerakan politik kiai, bukan kiai politik. Bukan kiai ngikut politik, tapi politik yang ikut kiai. Ikut apa kata kiai. Jadi berpolitik bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk kebaikan bangsa,” ujar Wapres.
Wapres juga mengungkapkan jika dalam 26 tahun perjalanannya, PKB selalu menjadi bagian dari pemerintah. Sebab, dengan bergabung dalam pemerintahan, PKB bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Selain Wapres, hadir dalam pembukaan Muktamar VI PKB antara lain, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, jajaran pimpinan partai politik, seperti Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR yang juga pengurus PPP Amir Uskara, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, hingga Waketum PAN Yandri Susanto.
Demo Bubarkan Muktamar
Sore menjelang pembukaan Muktamar, sejumlah massa beratribut PKB menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapangan Lagoon, Jalan Pratama Raya, Benoa, Kuta Selatan. Tak jauh dari lokasi Muktamar PKB.
Dalam orasinya, mereka menuntut pembubaran Muktamar PKB. Selain orasi, massa juga membawa beberapa spanduk bertuliskan “Muhaimin Pengkhianat Gus Dur” dan “Kembalikan PKB ke NU”.
Meski sempat bentrok dengan aparat kepolisian, massa aksi tidak bisa memasuki area Muktamar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), karena dihadang aparat kepolisian. Menjelang maghrib massa membubarkan diri. (DW)