Jakarta— Bank Sumsel Babel (BSB) menyatakan komitmennya untuk membantu program pemerintah dalam mengentaskan angka stunting dan menurunkan inflasi di daerah.
Direktur Utama (Dirut) BSB Ahmad Syamsuddin menjelaskan, intervensi terhadap pengentasan stunting telah dilaksanakan BSB di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dan akan dilaksanakan juga di Babel yakni di kabupaten Bangka.
“Dukungan intervensi yang dilakukan BSB dalam mengentaskan angka stunting dengan memberikan bantuan makanan penunjang hingga pendampingan,” jelasnya dalam acara sosialisasi dan buka puasa bersama dengan insan media di Babel di Swiss-Bell Hotel Pangkalpinang, Senin (25/3/2024).
Ahmad berujar, BSB akan aktif berpartisipasi dalam menyumbangkan dana CSR, khususnya di bidang kesehatan.
Dana tersebut digulirkan untuk penanganan balita stunting, ibu hamil dan ibu menyusui, serta berperan sebagai bapak dan bunda asuh dalam program penurunan angka stunting.
“Kami terus berupaya untuk bersinergi dengan pemerintah terus mendorong pencegahan dan penurunan angka stunting,” sambungnya.
Tak hanya itu, BSB juga turut aktif membantu pemerintah daerah (pemda) dalam mengendalikan inflasi daerah. Salah satunya dengan terlibat menyelenggarakan pasar murah.
Sejatinya, sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), BSB terus bertransformasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan berkontribusi kepada masyarakat dan pemda.
Cetak Kinerja Kinclong
Sebagai bentuk komitmen tinggi dalam mendukung sektor ekonomi lokal, terutama UMKM, BSB telah menyalurkan kredit dengan kenaikan signifikan sebesar 13,35%.
Penetrasi kredit yang kuat itu membuat bank sukses mencetak kinerja yang solid dalam satu tahun terakhir.
Hal ini tercermin dari meningkatnya perolehan laba (sebelum pajak) yang mencapai Rp760,50 miliar, atau tumbuh 8,40% secara tahunan (year on year/yoy).
Artinya, BSB bisa menunjukkan tak hanya kemampuan mengelola keberlanjutan tetapi juga potensi pertumbuhan yang signifikan.
“Ini merupakan bukti bahwa manajemen efisiensi, inovasi produk, dan pelayanan prima memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan para pelanggan,” terang Ahmad.
Melesatnya laba turut mendongrak kenaikan pada total aset sebesar 8,80% yoy dibanding 2022.
Sementara, bank juga sukses menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp27,13 triliun.
Menurut Ahmad, kondisi ini mencerminkan kepercayaan para nasabah terus meningkat serta peningkatan kapabilitas dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya secara efisien.
“Kesuksesan Bank Sumsel Babel selama tahun (2023) adalah hasil dari strategi pertumbuhan jangka panjang yang berfokus pada inovasi dan peningkatan efisiensi,” pungkasnya. (*) RAL