BPR BKK Wonosobo: Membalikkan Krisis Menjadi Prestasi, Motor Ekonomi Lokal yang Tangguh!

Kinerja yang ditorehkan BPR BKK Wonosobo menjadi bukti nyata bagaimana transformasi yang terarah mampu membawa perubahan besar.

Lembaga keuangan milik daerah ini sukses menorehkan capaian impresif dengan pertumbuhan yang stabil dan mengesankan.

Di bawah navigasi Darsono yang menjabat sebagai Direktur Utama, BPR BKK Wonosobo mampu membalikkan tantangan menjadi pencapaian luar biasa.

Dari kondisi yang sempat memprihatinkan di awal tahun 2022, bank daerah ini kemudian bangkit dengan pencapaian yang solid. Berkat kinerjanya yang memuaskan di tahun 2024, BPR BKK Wonosobo dinobatkan sebagai BPR dengan Kinerja Keuangan Sangat Baik di Tahun 2024 pada Kategori Aset Rp100 Miliar s.d di Bawah Rp250 Miliar oleh Majalah Infobank.

Pengakuan ini menjadi bukti pengakuan atas strategi yang konsisten dijalankan serta keberhasilan menjaga pertumbuhan di tengah dinamika ekonomi nasional.

“Penghargaan dari Infobank ini tidak lepas dari kerja keras kami sejak empat tahun lalu. Padahal saat itu kondisi BPR BKK Wonosobo bisa dibilang memperhatinkan. Dari aset masih kecil, NPL-nya yang tinggi, kreditnya saat itu baru sekitar Rp80-an miliar. Dan kini kami semakin tumbuh, jauh di atas kondisi waktu itu” ucap Darsono kepada Infobank usai menerima penghargaan pada 29 Agustus 2025.

Perubahan besar tersebut tidak datang secara instan. Darsono mengatakan, sejak empat tahun terakhir, manajemen memilih fokus membenahi sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi utama.

Lebih dari 70 karyawan baru direkrut, kemudian ditempatkan sesuai strategi, sembari mendorong inovasi produk dana dan kredit. Tak ketinggalan, layanan digital pun dikembangkan agar lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Wonosobo.

Perubahan itu bahkan digambarkan sebagai “pembalikan 180 derajat” oleh manajemen, sebab dalam kurun singkat, hasilnya terlihat pada peningkatan kredit, dana, aset, hingga laba. Perubahan tersebut membawa hasil nyata, dengan pertumbuhan rata-rata empat tahun terakhir selalu di atas 120%.

Pada 2024, BPR BKK Wonosobo mencatat laba sebelum pajak Rp4,65 miliar, naik 41% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp3,30 miliar.

Jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya Rp1 miliar, pencapaian tersebut setara dengan lonjakan hingga 400%. Kenaikan laba ini didorong pendapatan bunga yang meningkat signifikan dari Rp23 miliar menjadi Rp31,30 miliar, seiring dengan kualitas kredit yang semakin baik.

“Jadi memang pendapatan bunga kita tumbuhnya cukup signifikan seiring dengan tumbuhnya outstanding kredit. Artinya, secara garis besar kualitas kreditnya juga tumbuh, sehingga pendapatan bunganya bisa maksimal,” terang Darsono.

Selain itu, ia menyebut bahwa kunci utama kesuksesan adalah kecerdasan membaca karakter pasar. Strategi turun langsung ke lapangan terbukti mampu memperluas jangkauan nasabah dan menjaga pertumbuhan berkelanjutan. Memasuki tahun 2025, Darsono optimistis bisnis perbankan, khususnya BPR, tetap menjanjikan.

Keyakinan itu diperkuat dengan kondisi UMKM di Wonosobo yang sangat bergeliat, ditambah adanya dukungan dari pemerintah daerah (Pemda).

Berbagai agenda seperti rangkaian perayaan HUT RI dengan puluhan acara terbukti mampu menghidupkan sektor usaha sehingga membuat BPR BKK Wonosobo percaya diri pembiayaan UMKM tetap tumbuh positif pada 2025.

Hal ini tergambar dari penyaluran kredit bank yang terus tumbuh. Hingga Agustus 2025 nilai outstanding penyaluran kredit mencapai Rp222 miliar. Angka ini sudah melampaui target penyaluran kredit tahun 2025 yang ditetapkan Rp214,50 miliar.

Pendapatan sektor UMKM masih mendominasi sebesar 77,3% dari total portofolio kredit di mana UMKM non wisata menyumbang 58,81%, pariwisata 1,33%, pertanian 9,15%, peternakan 3,89%, dan konstruksi 8,28%. Kredit konsumtif tetap ada, meski porsinya relatif kecil.

Di samping itu, Darsono menyampaikan bahwa pihaknya tengah fokus pada perolehan dana murah di mana pada 2024 jumlah tabungan yang berhasil dihimpun mencapai Rp103 miliar naik signifikan dari tahun sebelumnya. Indikasi ini sekaligus menandakan kepercayaan masyarakat terhadap BPR BKK Wonosobo semakin menguat.

Sebagai upaya untuk meningkatkan porsi DPK, BPR BKK Wonosobo menghadirkan produk tabungan menarik “Tamades Plus” yang menawarkan beragam doorprize seperti sepeda listrik, lemari es, mobil, hingga rumah yang diundi setiap tahun. Bank juga kerap membuka bazaar UMKM, event peternakan dan pertanian sehingga menjadi daya tarik bagi calon nasabah.

Kegiatan bazaar UMKM yang biasanya digelar selama tiga hari ini bahkan mampu mendatangkan 10.000 pengunjung.

Semua langkah itu memperlihatkan komitmen bank untuk hadir lebih dekat dengan memberikan solusi terbaik.

“Setiap bertemu nasabah di lapangan maupun di bazaar, kami tidak pernah mengeklaim produk kami paling unggul. Namun, kami pastikan bahwa kami memiliki pelayanan yang cepat dan solusi sesuai kebutuhan mitra. Itu komitmen kami,” katanya.

Sejalan dengan meningkatnya profitabilitas, dalam dua tahun terakhir, modal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus bertambah, membuat rasio kecukupan modal (CAR) berada di atas 30%.

Pemda Wonosobo juga memberi dukungan lewat subsidi bunga KUR. Pemprov Jawa Tengah memberikan subsidi bunga KUR, khusus petani kecil sebesar Rp100 juta dengan plafon Rp5–10 juta. Sementara Pemkab Wonosobo mengalokasikan kuota bunga subsidi untuk KUR sebesar Rp800 juta untuk pembiayaan UMKM. (*) Ranu Arasyki Lubis

BPR BKK WonosoboInfobank BPR Award 2025
Comments (0)
Add Comment