BPD Kalteng & Pemprov Kalteng Boyong Penghargaan Regional Champion 2024 dari The Asian Post

Jakarta— PT Bank Pembanguna Daerah Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Tengah (BPD Kalteng) meraih penghargaan “The Asian Post Regional Champion 2024”.

Tak hanya itu, provinsi Kalteng juga dinobatkan sebagai salah satu provinsi terbaik dalam riset yang dilakukan oleh The Asian Post.

Penghargaan diberikan pada Jumat, 31 Mei 2024 yang berlangsung di Hotel Stones Kuta, Bali.

Bank yang dipimpin oleh Marzuki tersebut mendapatkan penghargaan “Golden Trophy”pada kategori KBMI 1 dengan modal inti s.d Rp6 triliun dan aset Rp10 triliun s.d Rp25 triliun.

The Asian Post mengamati bahwa BPD Kalteng telah mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023. Bank sukses mengantongi laba bersih Rp300,2 miliar.

Capaian itu tumbuh 17,21% secara tahunan dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp256,12 miliar.

Kinerja laba bersih ditopang fungsi intermediasi yang mengalami pertumbuhan solid.

Merujuk laporan keuangan, Bank Kalteng tercatat menyalurkan kredit Rp9,66 triliun sepanjang 2023. Realisasi kredit ini tumbuh 12,28% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,6 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Kalteng ini di atas rata-rata industri BPD yang berada di level 7,79%.

Pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan dibarengi dengan kualitas kredit. Ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net tercatat 1,04%.

Sedangkan NPL gross berada di level 1,75%. Di sisi pendapatan bunga, Bank Kalteng berhasil membukukan pendapatan bunga bersih Rp1,05 triliun sepanjang 2023 atau naik 14,78% ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp916,93 miliar.

Berdaya Saing Tinggi

Di acara yang sama, Provinsi Kalteng juga mendapat penghargaan sebagai provinsi tebaik di 2024 oleh The Asian Post.

Di bawah nakhoda sang leaders, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Kalteng sukses mendapatkan 2 penghargaan sekaligus.

Penghargaan tersebut yakni The 3rd Best Province in financial Index 2024 dan The 4th Best Province in Competitiveness Index 2024.

Komponen penting yang paling memengaruhi poin dari indeks keuangan ialah penyaluran dan.

Di dalamnya menyangkut pertumbuhan dan porsi kredit UMKM, pertumbuhan kredit secara keseluruhan, dan porsi kredit tradable.

Semakin tinggi kucuran kredit yang diterima UMKM, ritel, maupun korporasi, maka bobot penilaian akan semakin tinggi. Ditambah keberadaan BPR dan fintech di daerah yang sangat membantu stabilitas daerah.

Kemudian, indeks inklusi dan literasi keuangan tak bisa dikesampingkan dalam membangun perspektif masyarakat terkait pentingnya peran lembaga keuangan. Kemudian, Bank Kalteng juga kuat di sisi daya saing.

Indeks daya saing menggambarkan daya saing provinsi yang dilihat dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM), dengan indikator pembangunan manusia disertai perubahannya, porsi tenaga kerja berpendidikan tinggi disertai perubahannya.

Di sisi daya saing investasi, setiap provinsi dinilai berdasarkan indeks Incremental Capital Output Ratio/ICOR.

ICOR menunjukkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menaikkan/menambah satu unit output.

Jadi, nilai ICOR menunjukkan hubungan antara peningkatan belanja modal dan pertumbuhan ekonomi.

Acuan ini menunjukan tingkat efisiensi investasi suatu negara. Oleh sebab itu, ICOR perlu dikendalikan untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Terakhir ialah aspek daya saing BRIN berdasarkan institusi yang ada di setiap daerah, infrastruktur yang telah dibangun, dan pemanfaatan teknologi informasi yang sukses diaplikasikan dalam membantu kinerja dan pelayanan publik. (*) RAL

Bank KaltengBPDKaltengPlt Dirut Bank Kalteng MarzukiRegional Champions
Comments (0)
Add Comment