Jakarta—Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Nicke Widyawati membeberkan penyebab kebakaran yang terjadi di kilang Pertamina dalam beberapa waktu terakhir. Dia pun mengklaim telah melakukan perbaikan untuk mencegah kebakaran tersebut kembali terulang.
Menurutya, penyebab pertama ialah lightning atau sambaran petir. Oleh sebab itu, Pertamina sudah menyelesaikan pembangunan lightning protection system di semua kilang. Proteksi itu terdiri dari dua lapis yakni di segi peralatan (equipment) dan tower. Nicke mengklaim, Pertamina sudah menghabiskan dana sekitar US$600 juta untuk membangun ketahanan dua lapis tersebut sistem tersebut.
“Lighthing protection ini sudah terbukti. Ada salah satu bukti nanti Pak Robert akan share, di Cilacap. Di saat itu tanggal 3 Desember 2022 terjadi petir sampai 17 kali dan Cilacap aman. Itu artinya apa yang sudah kita bangun ini sudah bisa mencegah terjadinya kejadian serupa,” ujarnya dalam RDP Komisi VII DPR dengan Dirut PT Pertamina.
Penyebab yang kedua adalah overflow (meluap). Hal tersebut menjadi penyebab terjadinya kebakaran, sehingga menjadi penyebab kebakaran.
Kemudian, kata Nicke, penyebab ketiga yaitu kebocoran hidrogen seperti kasus yang terjadi di Balikpapan. Penanganan high temperature hydrogen attack sudah masuk ke dalam program Pertamina.
“Sehingga dengan sudah dijalankannya high temperature hydrogen attack ini, kebocoran hidrogen di Dumai pada case kemarin bisa kita padamkan dalam waktu 9 menit. Ini menjadi bukti bahwa program yang kita jalankan itu bisa meminimalkan risiko,” jelasnya.
Penyebab keempat adalah sulfonation atau endapan sulfur yang beresiko tejadi pada kilang-kilang lawas milik Pertamina, seperti kilang di Dumai yang dibangun sejak 1971. Adapun, kata dia, berkaca pada usia kilang yang lama tersebut, Nicke menyebut, perseroan perlu memerhatikan potensi terjadinya corrosion under insulation di masa mendatang.
“Ini ada lagi tambahan dari case Dumai yang belum tentu terjadi. Tapi kita lihat ada potensi adalah corrosion under insulation. Maksud saya di sini kita belajar terus dari pengalaman yang kita lakukan improvement,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Kilang minyak PT Pertamina (Persero) di Kota Dumai, Riau, dilalap api pada Sabtu malam (1/4/2023). Kebakaran tersebut semakin menambah deretan kasus terbakarnya kilang minyak perusahaan pelat merah tersebut. (*) RAL