Jakarta — Sekitar seribu pengasuh pondok pesantren akan menuntut Tax Holiday atau insentif pajak dalam Halaqah Nasional di Pesantren Al Muhajirin Purwakarta, 22-24 September 2023 mendatang.
“Pembahasan tersebut sebagai respon atas gencarnya pemerintah agar masyarakat patuh membayar pajak. Isu kontroversial ini adalah salah satu bahasan dalam acara mendatang,” ujar Sarmidi Husna, Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), dalam keterangan pers yang diterima AsianPost.id, Jumat, 15 September 2023.
Menurut Sarmidi, selama ini pemerintah gencar memberi insentif berupa Tax-Holiday kepada investor asing. Tapi, justru pesantren yang merupakan lembaga pendidikan diminta membayar pajak.
“Bukankah sudah selayaknya negara memberikan insentif serupa kepada pesantren agar lebih mandiri dan berdaya saing memberdayakan masyarakat?”tanya Sarmidi.
Sarmidi menambahkan, banyak pesantren diminta membayar pajak penghasilan (PPH) maupun pajak bumi dan bangunan (PBB) terkait aset dan aktivitas komersial yang dijalankan. Tentu saja kebijakan ini menuai protes dari banyak kalangan utamanya pesantren.
Pasalnya, kata dia, selama ini pesantren dikenal sebagai lembaga nirlaba yang menjadi tiang pendidikan umat Islam Indonesia. Negara seharusnya memberikan insentif serupa agar pesantren dapat mandiri dan terus berkontribusi membangun negeri melalui pendidikan.
“Apalagi mengingat peran vital pesantren sebagai pusat pengembangan nilai-nilai moderasi, toleransi dan cinta Tanah Air,” tambanya.
Sementara itu, Nyai Ifa Faizah yang mewakili panitia acara Halaqah Nasional mengungkapkan, dalam acara tersebut akan membahas persoalan pesantren dan kondisi sosial politik yang berkembang saat ini. Akan hadir dalam acara sekitar 1.000 pengasuh pesantren dari berbagai daerah seluruh Indonesia.
“Acara ini juga mengundang dan akan dihadiri oleh tokoh nasional, di antaranya Presiden RI, Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Kapolri,” tambahnya
Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) adalah organisasi yang didirikan para tokoh pesantren dan aktivis sosial untuk mengembangkan pemikiran keislaman dan pemberdayaan masyarakat pesantren di Indonesia. DW