Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka bulan September 2022 dengan melisting satu emiten batubara: PT Black Diamond Resources, Tbk (COAL). Ini IPO (initial public offering/penawaran perdana) pertama dan satu-satunya di bulan September.
Harga sudah ditetapkan. Hanya 100 perak per lembar saham. Penawaran umum dibuka sejak 1 September 2022. Ditutup Senin, 5 September 2022, sebelum pukul 09.00 WIB.
Hari ini, penjatahan sudah selesai. Distribusi saham sudah dilakukan. Tinggal menunggu hari-H IPO, Rabu, 7 September 2022, besok.
Seberapa menarik? Potensi cuan (profit) atau amsiong (loss)?
Pertama, secara momentum ini sangat menarik. Sudah sebulan terakhir tidak ada emiten baru di bursa. COAL memecahkan telor itu. Tak ada emiten lain yang mengganggu konsentrasi trader atau investor.
Kedua, COAL adalah emiten batubara. Harga batubara sekarang sedang melejit. Ini akan menjadi magnet kuat bagi trader atau investor untuk mengoleksi sahamnya.
Ketiga, secara kinerja, COAL bertumbuh. Meski utang meningkat, dari Rp50 miliar, Rp180 miliar, hingga Rp249 miliar, namun dibarengi dengan laba yang naik signifikan. Sepertinya utang digunakan untuk modal kerja dan ekspansi, selain karena ditopang kenaikan harga batubara.
Keempat, UW (under writer)-nya adalah Surya Fajar Sekuritas (SF). Track record UW kadang menentukan sukses tidaknya IPO. Sukses dari kacamata trader, tentunya.
Berdasarkan track record, SF beberapa kali melakukan aksi guyur bahkan di hari pertama IPO. Itu terjadi ketika SF tandem dengan sekuritas lain. Namun, ketika meng-handle sendiri, SF berhasil membuat emiten jagoannya ARA (auto reject atas), dua hingga empat kali.
Cukup menantang.
Untuk menguji seberapa cuan/amsiong IPO COAL ini, trader simulator The Asian Post mencoba membeli 100 lot (1.000 lembar saham) seharga Rp1 juta, pada Jumat, 2 Agustus 2022 lalu.
Hari ini, dapat notifikasi jika jatah saham yang diberikan hanya sebanyak 11%. Berarti hanya 11 lot seharga Rp110 ribu. Ini pertanda baik. Sebab, dengan penjatahan kecil, patut diduga terjadi oversubcribe atau peminat membludak. Berarti akan terjadi aksi buy dalam jumlah besar, yang berarti harga saham akan mengalami kenaikan signifikan.
Dengan pertimbangan itu, plus empat hal di atas, COAL sepertinya akan mengalami ARA di hari pertama. Potensi ARA bisa 2-3 kali, tapi kembali tergantung si bandar, mau buru-buru guyur atau menahan hingga harga semakin tinggi.
Disklamer, ini hanya analisis, bisa salah, bisa juga akan terjadi. Kembali kepada trader, khususnya yang sudah mendapat jatah saham, mau buru-buru take profit (TP) di hari pertama, kedua, atau mau main panjang. Atau, bisa juga ARB (auto reject bawah) di hari pertama. (*)
Editor: Darto Wiryosukarto