Jakarta— Melepas paruh pertama di tahun ini, BPR Eka Bumi Artha berhasil membukukan kinerja yang positif di semua sisi pendapatan, efisiensi dan mitigasi risiko yang dijalankan.
Merujuk laporan keuangan yang dikutip Asian Post, BPR Eka Bumi Artha berhasil mengantongi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp130,2 miliar atau naik 36% dari posisi Juni 2022 yang mencapai Rp 95,4 miliar.
Perolehan laba bank asal Lampung ini tidak terlepas dari upaya perusahaan mengakselerasi kredit di semester pertama 2023. Korporasi telah menyalurkan sebesar kredit Rp8,14 triliun pada semester I/2023 atau naik 6,7% dibandingkan Desember 2022 Rp7,63 triliun.
Terkereknya laba didongkrak dari kenaikan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) menjadi 2,55% dari posisi sebelumnya di Juni 2022 sebesar Rp2,25%, sedangkan rasio profitibilitas return on equity/ROE tumbuh menjadi 18,65%.
Adapun, perusahaan juga berhasil meningkatkan porsi dana murah atau Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp4,6 triliun, di mana di sisi tabungan bertumbuh menjadi Rp 719,4 miliar dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp 684,5 miliar.
Pertumbuhan juga terjadi di sisi deposito menjadi Rp3,8 triliun di Juni 2023 atau naik dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp3,8 triliun. Melesatnya DPK berdampak positif pada total aset perusahaan di mana per Juni 2023 menjadi Rp9,83 triliun dari posisi Juni 2022 sebesar Rp9,22 triliun.
Di luar kantong pendapatan, korporasi tampak sukses melakukan efisiensi sehingga rasio BOPO dapat ditekan menjadi 69,68% dari posisi sebelumnya di periode yang sama tahun lalu sebesar 76,93%. Sementara pengembalian aset atau return on aset/ROA sebesar 3,47% dan
Kesehatan perusahaan juga menjadi perhatian serius bagi BPR Eka Bumi Artha. Korporasi konsisten melakukan mitigasi risiko dengan mengendalikan kredit bermasalah yang selama ini menghantui industri perbankan. Tercatat, per Juni 2023 NPL net perusahaan sebesar 0,29% atau jauh di bawah rerata industri.
Sejalan dengan peningkatan di sisi kinerja, korporasi juga berupaya memperkuat permodalannya. BPR Eka Bumi Artha meningkatkan modal inti menjadi Rp1,19 triliun, naik dibanding Juni 2022 senilai Rp1,14 triliun. (*) RAL