Jakarta— PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meyakini bahwa penyauran kredit kepemilikan rumah (KPR) di tahun ini akan tetap tumbuh solid kendati dalam masa tahun politik.
Bahkan, BCA menargetkan KPR mampu tumbuh dua digit di kisaran yang sama seperti realisasi di tahun sebelumnya.
Sampai dengan September 2023, BCA telah menyalurkan KPR sebesar Rp117,9 triliun. Angka tersebut tumbuh 11,5% secara tahunan (year on year/yoy).
“Target pertumbuh KPR BCA tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu. Walau tahun ini adalah tahun politik, namun pasti semua akan berjalan dgn baik. Perbankan dan developer akan sama-sama mencari terobosan menggerakkan pasar,” ujar Ade Lukito Vice President Consumer Loan BCA.
Ade bilang, berdasarkan survei terbaru Bank Indonesia (BI) terbaru, prospek KPR akan tetap cerah lantaran KPR akan tetap mendominasi skema pembelian properti. Di sini, BCA akan menjaring semua segmen dengan memberikan beragam pilihan skema KPR.
Nasabah bisa mendapatkan fasilitas KPR tetap untuk jangka panjang dengan skema bunga fixed berjenjang didukung dengan tenor hingga 25 tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, BCA cukup agresif dalam melakukan ekspansi bisnis KPR di mana sebelumnya terkontraksi 3,7% pada 2020 akibat pandemi Covid-19.
Setahun setelanya, BCA kembali memulai ekspansi dengan mencetak pertumbuhan 8,2%. Kemudian tumbuh sebesar 11% du 2022. Terhitung hingga September 2023, oustanding KPR BCA sudah menyentuh Rp117,9 triliun, atau naik Rp27,75 triliun dari posisi akhir 2020. (*) RAL