Baru Diresmikan, Yuk Intip Isi Museum Pertanian

THE ASIAN POST, JAKARTA ― Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Senin (22/4), meresmikan Museum Pertanian di Bogor.

Salah satu tujuan utama dari didirikanya museum ini adalah untuk memberikan inspirasi kepada anak-anak muda Indonesia membangun pertanian.

“Kami ingin pemuda-pemuda siapapun yang datang ke museum ini tidak saja belajar pertanian Indonesia di masa lalu, tetapi juga masa sekarang, dan optimis menatap ke depan. Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045,” kata Amran.

Menurutnya, salah satu upaya menarik pemuda Indonesia untuk bertani adalah dengan mentransformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern.

“Penggunaan teknologi pertanian modern itu mutlak, tak bisa dielakkan,” jelas Amran.

Di dalam Museum Pertanian menampilkan perjalanan 28 menteri dan wakil menteri yang berperan dalam sejarah pembangunan pertanian. Itu sebabnya, museum ini diberi tema “Linking the Past to The Future“.

Museum Pertaninan terdiri dari tiga lantai, masing-masing menceritakan sejarah pertanian.

Lantai pertama dinamakan Galeri Pangan dan Peradaban Pertanian, berisi dokumentasi dan alat-alat tradisional yang digunakan oleh masyarakat untuk bertani. Sehingga ketika pengunjung masuk mereka seakan bernostagia dengan masa lalu.

Di lantai ini pengunjung disajikan berbagai jenis hasil pertanian. Setidaknya, ada 300 varietas padi yang telah dikembangkan di seluruh Indonesia dan tanaman lain seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar dan lain-lain.

Selain di lantai satu juga terdapat miniatur Subak yang merupakan organisasi pengelolaan air irigasi pertanian di Bali yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia sejak 2012 oleh UNESCO.

Lantai dua dinamakan Galeri Kebijakan dan Komoditas. Menyajikan  menyajikan suasana tempo dulu karena mengupas tentang sejarah masuknya para tokoh-tokoh yang berjasa dalam dunia pertanian.

Kebanyakan tokoh tersebut berasal dari Belanda karena saat itu Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Bahkan di pintu masuk lantai dua, pengunjung langsung disuguhi gambar dan miniatur kapal VoC Belanda.

Selain sejarah, lantai dua juga memamerkan hasil-hasil pertanian unggulan di Indonesia mulai dari era penjajahan Belanda hingga saat ini seperti beras, jagung kelapa sawit, dan berbagai macam rempah-rempah.

Di lantai dua ini juga terdapat coffee corner yang menyajikan kopi-kopi yang ada di seluruh Indonesia. Sehingga pengunjung bisa menikmatinya sambil melihat lihat koleksi di museum ini.

Beranjak ke lantai tiga yang dinamakan Galeri Pertanina masa Depan, Kementan ingin menunjukkan kepada pengunjung Museum Pertanian soal mimpi dan target yang akan dicapai oleh Indonesia di sektor pertanian masa depan.[]

Kementerian PertanianPeresmian Musem Pertanian Bogor
Comments (0)
Add Comment