Jakarta– Dalam situasi yang tidak menentu, BPR Sleman (Perseroda) atau Bank Sleman tetap mencatatkan pencapaian membanggakan dalam ajang “Infobank BPR Award 2025: Economy Mastery Forum 2025 di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, pada Jumat, (29/8).
Penghargaan Infobank BPR Award yang ke-16 ini merupakan bentuk apresiasi Infobank terhadap BPR-BPR yang berhasil mencatatkan kinerja terbaiknya di tahun 2024.
Berdasarkan kajian Biro Riset Infobank (birI), Bank Sleman berhak meraihpredikat “The Best Performance BPR dengan Kinerja Terbaik pada Kelas Aset di Atas Rp1 Triliun”.
Sebab, di antara ribuan BPR, Bank Sleman terbukti mampu menjaga performanya pada 2023-2024 dari berbagai tantangan ekonomi yang semakin sulit dan telah banyak membuat BPR gagal bertahan.
Bank Sleman berhasil menutup tahun 2024 dengan capaian kinerja yang solid. Peningkatan aset, laba bersih, hingga penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi bukti konsistensi perseroan dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sepanjang 2024, Bank Sleman membukukan laba bersih Rp17,05 miliar atau naik 5,76 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp16,12 miliar. Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan total aset yang mencapai Rp1,06 triliun, meningkat 3,92 persen dari tahun sebelumnya Rp1,02 triliun.
Dari sisi intermediasi, kredit dan pembiayaan Bank Sleman tercatat Rp750,60 miliar atau naik 3,22 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp727,15 miliar.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga menguat menjadi Rp741,24 miliar, tumbuh 2,48 persen dari tahun sebelumnya Rp723,27 miliar.
Pendapatan operasional perseroda di 2024 menembus Rp82,62 miliar, meningkat 4 persen dibandingkan Rp79,42 miliar pada 2023. Namun, beban operasional juga naik menjadi Rp60,57 miliar, atau tumbuh 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp58,76 miliar.
Dari sisi kualitas aset, Bank Sleman sukses menekan kredit bermasalah. NPL Gross di 2024 tercatat 4,27 persen, lebih baik dibandingkan 2023 yang berada di level 4,52 persen.
Rasio Penting Menguat
Sementara itu, sejumlah indikator keuangan menunjukkan tren positif. Rasio Kecukupan Modal Minimum (KPMM) berada di level 39,27 persen, mencerminkan permodalan yang kuat.
Return on Asset (ROA) naik menjadi 2,24 persen dari 2,18 persen pada 2023, dan Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 7,32 persen dari 7,17 persen.
Di sisi lain, Net Interest Margin (NIM) tercatat 6,64 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan 2023 yang sebesar 6,88 persen. Rasio efisiensi (BOPO) turun tipis menjadi 73,30 persen dari sebelumnya 73,99 persen.
Adapun Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada level 102,60 persen, mencerminkan fungsi intermediasi yang optimal.
Capaian tersebut mempertegas posisi Bank Sleman sebagai BPR daerah yang mampu menjaga pertumbuhan sehat di tengah dinamika ekonomi, sekaligus memperkuat kepercayaan nasabah dalam menempatkan dana maupun memanfaatkan layanan pembiayaan. (*) Ranu Arasyki Lubis