Jakarta – Bank Aceh Syariah memasang target penyaluran pembiayaan mencapai Rp18 triliun tahun 2022. Hal ini merupakan salah satu komitmen Bank Aceh Syariah untuk terus bekerja lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini, target Rp18 triliun untuk pembiayaan kredit. Kemudian, laba juga mencapai Rp540 miliar,” ujar Haizir Sulaiman, Direktur utama Bank Aceh Syariah, di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.
Sepanjang 2021, kinerja Bank Aceh Syariah mentereng, apalagi sejak Qanun LKS Aceh ditandatangani pada 2019, sehingga masyarakat Aceh banyak yang memindahkan dananya ke Bank Aceh. Buktinya, jumlah tabungan Bank Aceh Syariah naik hingga 14,75% atau menjadi Rp10,55 triliun. Pertumbuhan DPK Bank Aceh Syariah di atas rata-rata industri yang sebesar 12,21%.
Rasio dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Aceh Syariah tercatat 75,08%, terbesar dari seluruh BPD yang ada di Sumatra. Secara total, dana pihak ketiga (DPK) juga naik 11,33% menjadi Rp24,02 triliun. Pertumbuhan DPK ini memberikan kekuatan bagi Bank Aceh Syariah untuk mendorong pembiayaan hingga tumbuh 6,98% menjadi Rp16,35 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan Bank Aceh Syariah ini di atas rata-rata (kredit) industri yang tahun lalu tumbuh 4,92%. Selain itu, Non Performing Loan/NPL Bank Aceh Syariah terjaga di posisi 1,5%.
Sebagai informasi, Bank Aceh Syariah kembali berhasil mengukir prestasi dengan meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang 27th Infobank Award 2022 yang diselenggarakan Majalah Infobank, di Jakarta, pada Kamis, 25 Agustus 2022. Bank Aceh Syariah meraih special award The Best Performance KBMI 1 (aset Rp25 triliun ke atas) 2022 dan reguler award Predikat kinerja “Sangat Bagus” Kelompok KBMI 1.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Infobank, yang telah memberikan penghargaan ini. Hal ini tentunya menjadi motivasi dan semangat bagi Bank Aceh Syariah untuk bekerja lebih bagus lagi kedepan,” kata Haizir.
Haizir menambahkan, setelah lima tahun konversi menjadi bank syariah, akhirnya tahun ini Bank Aceh Syariah mampu menjadi yang terbaik di KBMI 1. Pencapaian ini menunjukkan bahwa industri perbankan syariah tidak kalah dengan bank umum. (*)
Penulis: Ayu Utami