Jakarta – Demo massa dalam jumlah besar dan disertai aksi “berburu” koruptor mewabah bak virus: setelah Indonesia dan Nepal kini giliran Australia.
Untuk itu, KBRI Canbera meminta WNI di Australia waspada karena demo akan digelar serentak di 12 kota pada Sabtu (13/9).
Ke-12 kota yang akan dikepung demonstran adalah Adelaide, Brisbane, Cairns, Canberra, Darwin, Hobart, Grafton, Katoomba, Mackay, Melbourne, Perth, dan Sidney.
“KBRI Canberra mengimbau kepada masyarakat Indonesia di Australia untuk tetap tenang dan waspada, terutama di sekitar lokasi unjuk rasa/kerumunan,” tulis postingan di medsos KBRI Canberra, Jumat (12/9).
Aksi demo di Australia akan mengusung isu “Australia Unites Against Government Corruption dan National Day of Action Against Racism & Facism”.
Menurut analis politik CEDeS (Center for Economic and Democracy Studies), Zainul Ula, demo di Australia berpotensi rusuh seperti di Indonesia dan Nepal, makanya WNI di sana sebaiknya waspada.
“Kebencian terhadap koruptor sudah menjadi musuh bersama (common enemy) masyarakat global. Indonesia dan Nepal jadi rujukan aksi massa saat ini,” ujar Zainul Ula kepada The Asian Post, Jumat (12/9).
Satu sisi, Zainul menyesalkan aksi “hukum rimba” terhadap para koruptor yang saat ini sedang mewabah bak virus. Tapi, di sisi lain ini akan menimbulkan efek ketakutan (fear effect) yang luar biasa bagi para koruptor.
“Semoga setelah fase ini para pejabat publik takut melakukan korupsi dan abuse of power,” harapnya. DW