Backlog Perumahan Masih Tinggi, BTN Gelontorkan Rp22 Triliun untuk Pekerja Informal

Jakarta— PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) ke untuk menekan angka backlog perumahan.

Bahkan, BTN memberikan KPR khusus untuk pekerja di sektor informal Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah layak huni.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, sektor MBR selama ini kurang terlayani lantaran banyak dari mereka yang masih unbankable. Namun, pekerja informal memiliki penghasilan rutin, kendati masih fluktuatif.

“Sebagai bankir, kita harus berani melakukan terobosan. Tanpa komitmen dan keberpihakan, calon debitur dari segmen informal ini sampai kapan pun bakal sulit mendapatkan KPR. Sementara jumlah mereka tidak sedikit dan menjadi penyumbang tingginya jumlah penduduk yang belum punya rumah. Di sinilah, BTN mengambil peran tapi dengan tetap menjalankan manajemen risiko secara hati hati,” ujar Nixon, Senin (5/2/2024).

Dalam lima tahun terakhir, BTN telah menyalurkan KPR ke sektor informal sebanyak sekitar 133.000 unit. Kucuran kredit yang digelontorkan perseroan senilai sekitar Rp22 triliun. Jika diakumulasikan,

Nixon menyebut, pembiayaan rumah khususnya rumah subsidi sekitar 93% dinikmati oleh pekerja formal, sedangkan sektor informal baru 7%. Untuk itu, BTN terus mencari skema yang bisa mempermudah pekerja informal bisa menikmati pembiayaan.

Adapun, debitur KPR dari sektor informal profil yang beragam, mulai dari pengemudi ojek online, paguyuban pedagang pasar, pelaku UMKM, merbot masjid hingga komunitas tukang cukur. Mereka ini adalah pekerja sektor informal karena bukan hidup dari gaji yang nilainya selalu stabil serta serba pasti. (*) RAL

BTNKPR subsidiMBRNixon L.P. Napitupulurumah subsidi
Comments (0)
Add Comment