Jakarta— PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan dan Barat (Bank Sulselbar) meraih penghargaan dari Infobank Media Group di ajang 28th Infobank Award 2023 yang diselenggarakan Infobank Media Group di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, pada Jumat (25/8/2023).
Di perhelatan bergengsi tersebut, Bank Sulselbar memperoleh Crown Trophy Excellent Financial Performance Bank In 25 Consecutive Years (1998-2022) dan Excellent Financial Performance Bank In 2022.
PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mencatat laba bersih tahun 2022 mencapai Rp881 miliar. Meningkat dari tahun sebelumnya. Di tahun ini, Bank Sulselbar menargetkan lebih dari Rp900 miliar.
Berlanjut di kuartal I/2023, Bank Sulselbar mampu mencetak laba bersih sebesar Rp205,69 miliar, atau susut 2,77% dari Rp211,55 miliar dibandingkan Maret 2022.
Turunnya laba perseroan disebabkan penurunan pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 7,39% yoy menjadi Rp405,47 miliar.
Namun, di segi pendapatan, perseroan bisa menorehkan kinerja positif dengan pendapatan pada fee based income tumbuh tipis 0,22% menjadi Rp74,67 miliar dari yang sebelumnya Rp74,50 miliar, sedangkan pendapatan lain naik tajam 138,19% menjadi Rp56,66 miliar dari periode yang sama tahun di Maret 2021 sebesar Rp23,79 miliar.
Tak hanya mengejar di sisi laba, perseroan kini fokus menjadikan Bank Sulselbar menjadi bank devisa dan bebenah dengan memperkuat strategi digital banking.
Di bawah tangan dingin Andi Muhammad Rahmad Alimuddin sebagai Direktur Utama, Bank Sulselbar agresif memanfaatkan teknologi digital.Salah satu transformasi digital banking ialah meluncurkan mobile banking dan internet banking sejak 2018 silam.
Korporasi juga kerap mengembangkan sistem dan infrastruktur IT yang terukur dan terencana, di antaranya Mobile Banking, Internet Banking, aplikasi HRIS, aplikasi LOS, Cash Deposit Machine, Tele/Video Confrence, Data Warehouse, aplikasi KM, aplikasi Enterprise Risk Management System, aplikasi e-Office, Internet Base Case Management, Executive Information System dan menggunakan SLA untuk mendukung proses kerja yang berhubungan dengan pelayanan nasabah dan pemenuhan regulasi.
Biro Riset Infobank (birI) melakukan rating terhadap 106 bank umum di KBMI 1, 2, 3, dan 4 berdasarkan kinerja keuangan tahun 2021 dan 2022. Kriteria penilaian yang digunakan Biro Riset Infobank hampir sama dengan kriteria yang digunakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahkan lebih berat.
Penilaian kesehatan bank versi regulator mengacu pada profil risiko, Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan. Sedangkan, Biro Riset Infobank menambah beberapa kriteria, seperti efisiensi dan pertumbuhan.
“Tahun ini Biro Riset Infobank mengikutsertakan 106 bank umum untuk di-rating.Namun, setelah data terkumpul, hanya didapat 97 bank yang memenuhi syarat, baik dari kelengkapan data maupun skor minimal 51%,” ungkap Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto.
Rangkaian acara ini terselenggara berkat dukungan para sponsor antara lain,Bank Kalteng, 6ESTATES, Alibaba Cloud, PaninBank, Bank Sulteng, BSI, Bank of China, Bank Mandiri, BPR Modern Express, BPR Universal, Bank BTN, Bank BJB Syariah, Bank Sulselbar, Rintis Sejahtera (ATM PRIMA), Bank Jatim, Bank Kalsel, Bank Sultra, Veda Praxis, Bank BJB, Bank DKI, Bank BPD DIY, Bank Nagari, Bank Mestika, BCA, Bank UMKM Jatim.
Kemudian, Bank BPD Bali, Bank Aceh, Bank Danamon, Bank Mandiri Taspen, Bank NTB Syariah, Bank Sumselbabel, Bank EKA, Bank Kalbar, Bank Sumut, BPR Delta Artha, Bank BTPN, BCA Syariah, Bank Jateng, Bank CIMB Niaga, Bank Lampung, Bank Bapas 69, MUFG, dan Bank Ganesha. (*) RAL