Medan – Komoditas rempah-rempah Indonesia merupakan salah satu komoditas subsektor perkebunan yang berpeluang besar di pasar internasional.
Sejak dulu, komoditas ini cukup potensial di berbagai pelosok Tanah Air. Meski komoditas tersebut mengalami pasang surut, namun sekarang pemerintah terus mendorong kembali para petani menanam rempah-rempah.
Hal itu dilontarkan Ketua Komite Rempah Nusantara (KRN), Khairul Mahalli, saat berbincang dengan media, di Medan, Kamis, 18 November 2021.
Dia mengemukan itu terkait akan digelarnya Indonesia Spice Business Forum & Exibition (ISBF) atas kerjasama Dewan Rempah Indonesia (DRI) dengan Kadin Sumut di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, pada 11-13 Desember 2021
Mahalli mengatakan, peluang kembali berjayanya rempah Indonesia bisa terjadi. Tetapi, harus memiliki dukungan yang kuat, baik dari sisi produksi maupun perdagangan.
“Untuk mewujudkannya, kita harus melihat peluang dari kebutuhan rempah-rempah yang sangat ditentukan pada konsumsi masyarakat dunia itu sendiri. Jadi kita harus bisa menciptakan kebutuhan akan rempah Indonesia,” ujarnya.
Dia mencontohkkan melalui promosi budaya dan masakan Indonesia atau melalui penelitian-penelitian yang mendukung konsumsi rempah.
Kementerian Perdagangan, kata dia, saat ini sudah melakukan berbagai hal dalam upaya meningkatkan ekspor rempah dan bumbu Indonesia, antara lain memetakan potensi pasar, melakukan promosi dan memperkuat dukungan logistik, perizinan dagang, dan lain-lain.
Terkait ekspor produk pertanian Indonesia yang mengalami pertumbuhan, salah satunya adalah rempah, Indonesia menjadi salah satu produsen rempah termasuk dalam lima negara produsen rempah terbesar di dunia.
“Saingan kita Madagaskar, Vietnam, India, dan lainnya,” papar Mahalli yang juga Ketua Umum Kadin Sumatera Utara dan Ketua Umum DPP Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) ini.
Dia menambahkan, dengan diadakan Indonesia Spice Up The World, hal ini dapat mengembangkan dan menguatkan restoran Indonesia di luar negeri, atau sebagai bagian dari gastrodiplomasi restoran.
“Indonesia Spice Up The World diharapkan dapat meningkatkan dan mendorong bahan-bahan kuliner unggulan Indonesia untuk diekspor ke lebih banyak negara dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian negara,” kata Mahalli.
Kontributor: Bachtiar Adamy (Medan)