Jakarta – Adopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di lingkungan pendidikan masih terbatas. Padahal, penggunaan AI semakin dekat dengan keseharian siswa, guru maupun orang tua dalam mendukung proses belajar mengajar.
Hal itu mengemuka dalam diskusi panel bertemakan “Cerdas Digital atau Candu Digital) Mengukur Peran AI di Ruang Kelas” yang digelar SIS Cilegon, bagian dari SIS Group of Schools bersamaan dengan peresmian gedung baru sekaligus peluncuran jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), 24 September 2025 kemarin.
Diskusi panel ini menghadirkan beberapa panelis, antara lain Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon Humaedi, Program Director Department AI & Robotics STEM Prasetiya Mulya Helena Widiarti, Head of Teacher SIS Cilegon Eka Fidyanti Hariana, dan perwakilan orang tua murid SIS Cilegon Fauzy Syauki.
Tema yang diangkat sangat relevan dengan realitas pendidikan saat ini. Apalagi pemerintah sudah mulai mengarahkan pemanfaatan AI lewat Strategi Nasional Kecerdasan Arfisial (2020-2045) dan Surat Edaran Kementerian Komunikasi dan Informatika No 9/2023 yang memuat prinsip etika AI.
“Di era teknologi yang berkembang pesat, Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu inovasi terbesar yang mengubah dunia pendidikan. SIS Cilegon sangat concern terhadap hal ini,” kata Eka dalam keterangan resmi, Kamis, 25 September 2025.
SIS Cilegon sendiri menekankan pentingnya literasi digital. Para siswa mulai dikenalkan dengan pelajaran coding dan robotic sejak tingkat Taman Kanak-Kanak (TK). Tujuannya agar mereka bisa lebih siap menghadapi era teknologi dengan bekal kemampuan yang relevan.
Dengan peresmian Gedung baru dan peluncuran jenjang SMP, SIS Cilegon menjadi satu-satunya sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerja Sama) di kawasan Banten Utara. Sekolah SPK adalah sekolah yang menghadirkan kurikulum internasional dengan izin resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Semua program belajarnya tidak hanya sesuai standar global, tapi juga memenuhi regulasi nasional.
SIS Cilegon juga menjadi bagian dari jaringan resmi Cambridge International, sehingga semua program akademik yang dijalankan diakui secara global. Ini membuka peluang bagi siswa yang melanjutkan studi ke berbagai jenjang internasional di seluruh dunia.
“Sebagai bagian dari SIS Group of Schools, siswa-siswi SIS Cilegon akan terhubung dengan siswa/i SIS lainnya di Indonesia maupun mancanegara. Kami percaya ini menjadi modal penting bagi generasi muda untuk membangun masa depan mereka,” pungkas Eka.
Sementara, Wali Kota Cilegon Robinsar dalam sambutannya mengatakan, kehadiran SMP SIS Cilegon menambah khazanah pendidikan di kota itu. Banyak industri yang dikembangkan investor luar negeri di kota ini, antara lain investor Korea, Tiongkok, India, dan Inggris. Ini membuat kualitas SDM local harus ditingkatkan agar bisa bersaing di level internasional.
“Kami ucapkan terima kasih kepada SIS Cilegon yang turut berkontribusi langsung dalam mencerdaskan putra-putri Kota Cilegon dengan pendidikan internasionalnya agar anak-anak dapat bersaing secara global,” terangnya. AA