3 Juta Peserta Hadiri Kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan Gerak Syariah OJK

Tangerang– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025″ di di AEON Mall BSD City, Tangerang, Provinsi Banten, Minggu (23/2).

Kegiatan ini merupakan upaya OJK untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah untuk membangun perekonomian nasional.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, berbagai kegiatan dilakukan OJK untuk semakin meningkatkan pemahaman dan penggunaan keuangan syariah di masyarakat.

“Ini adalah PR kita semua, OJK dan stakeholder untuk terus mengedukasi masyarakat tentang keuangan syariah. Perkuat branding keuangan syariah agar semakin dikenal masyarakat,” kata Friderica.

Friderica yang akrab disapa Kiki ini menuturkan, GERAK Syariah ditujukan meningkatkan literasi dan mendorong inklusi keuangan syariah sekaligus mengoptimalkan memomentum bulan Ramadan 1446 Hijriah.

Kiki mendorong pelaku usaha jasa keuangan syariah untuk terus melakukan inovasi dan aktif memahami kebutuhan masyarakat. Ini dimaksudkan agar semakin banyak konsumen yang memanfaatkan jasa dan layanan jasa keuangan syariah.

Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi mengatakan, GERAK Syariah 2024 diikuti oleh peserta edukasi keuangan lebih dari 3 juta dan peserta.

Adapun, kegiatan ini akan dilaksanakan serentak oleh 37 Kantor OJK di daerah. Kegiatan GERAK Syariah 2025 akan berlangsung sampai 31 Maret 2025.

Kegiatan utama yaitu Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah (KOLAK) dan Kompetisi Keuangan Syariah di Bulan Ramadan (KURMA).

KOLAK akan diisi oleh kegiatan webinar edukasi, podcast ramadan, talkshow radio, school of syariah, dan daily content Ramadan.

Pelaksanaan GERAK Syariah 2024 telah menghasilkan 742 kegiatan literasi dan 265 kegiatan inklusi keuangan.

Potensi Sektor Keuangan Syariah

Sektor keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Hal itu terlihat dari kinerja yang terus meningkat setiap tahunnya.

Pada Desember 2024, intermediasi perbankan syariah tumbuh positif dengan pembiayaan tumbuh 9,9 persen menjadi Rp643,5 triliun. Rasio pembiyaan bermasalah atau (nonperforming financing/NPF)terjaga sebesar 2,12 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,1 persen menjadi Rp753,6 trililun. Sedangkan market cap syariah tercatat sebesar Rp6.825,3 triliun atau naik 11,1 persen.

Adapun nilai Asset Under Management (AUM) syariah mencapai Rp50,5 triiun, tumbuh 18,2 persen (yoy). Sedangkan Sukuk (korporasi dan negara) sebesar Rp1.682,9 triliun atau tumbuh 12,9 persen (yoy).

Sementara, aset asuransi syariah tumbuh 5,8 persen menjadi sebesar Rp46,55 triliun. Adapun aset piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan syariah tumbuh 11,3 persen menjadi Rp33,8 triiun. (*) RAL


Gerak Syariah OJKliterasi keuanganOJKSyariah
Comments (0)
Add Comment